Pages

Aceh Butuh Banyak Industri untuk Kurangi Kemiskinan


Provinsi Aceh saat ini membutuhkan kehadiran banyak industri yang bergerak di berbagai sektor seperti pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan dalam upaya mempercepat pengurangan angka kemiskinan penduduknya yang masih tergolong tinggi, yaitu mencapai 20 persen.

"Kalau mau cepat mengurangi kemiskinan, saya pikir solusi yang tepat harus memiliki banyak industri," ujar Wakil Gubernur Aceh, Muhammad Nazar kepada wartawan usai menghadiri pembukaan Unsyiah Fair ke-7 di Gedung AAC Dayan Dawood, Darussalam, Banda Aceh, Senin (13/6).

Acara yang dibuka Rektor Unsyiah, Prof Dr Darni M Daud MA tersebut, turut dihadiri Wakil Ketua MPR-RI, Ahmad Farhan Hamid, Pangdam Iskandar Muda (IM), Mayjen TNI Adi Mulyono dan undangan lainnya.

Menurut Nazar, selama lima tahun terakhir ini di Aceh adalah tahun konsolidsasi perdamaian selain membangun berbagai infrastruktur strategis. Oleh karena itu, mulai 2012 sampai seterusnya harus menjadi periode pembangunan perekonomian, dan masyarakat Aceh sudah harus tidak boleh banyak lagi bicara konflik.

"Karena itu pula, kita perlu melakukan transformasi kultural di tengah masyarakat supaya masyarakat produktif, mau memamfaatkan lahan, kemudian pemerintah juga lebih produktif termasuk di tingkat struktur pemerintahan seperti dinas-dinas tertentu yang bersifat ekonomis seperti Dinas Pertanian, Perikanan, Perkebunan, dan Peternakan ini dia harus lebih banyak petugas fungsional," sebutnya.

Ditambahkan, dengan keberhasilan memasukkan Aceh dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), akan semakin banyak kucuran dana diluar APBN yang masuk ke provinsi paling ujung barat pulau Sumatera tersebut.

Selama ini kita lihat, industri-industri itu tidak ada disini, akibatnya nilai tambahnya banyak lari ke provinsi lain dan kita tidak bisa menyalahkan provinsi lain karena di Aceh sendiri memang tidak ada industri. Dan iklim pun selama konflik dan masa lima tahun terakhir masih dalam tahap pemulihan menuju perdamaian yang benar-benar permanen.

Karena itu, lanjut Nazar, prasyarat utama perdamaian harus terus berlanjut dan harus mentransformasikan dari masyarakat yang selama ini masih terpengaruh dampak konflik, menjadi masyarakat yang produktif tidak lagi malas, termasuk harus memperkuat SDM dalam rangka melahirkan nilai tambah dan teknologi ke depan di Aceh.

Semua Pihak

Sementara Wakil Ketua MPR-RI, Ahmad Farhan Hamid menyatakan, gerakan pengentasan kemiskinan di Aceh membutuhkan keterlibatan semua pihak untuk menyelesaikannnya. "Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh tidak bisa jalan sendiri, tapi harus melibatkan semua pihak untuk menyelesaikan persoalan kemiskinan yang meliputi tingkat kesejahteraan penduduk dan kesehatan masyarakat," katanya.

Angka kemiskinan di Aceh yang berada sekitar 20 persen merupakan sebuah persoalan yang harus segera dituntaskan dan dicarikan solusi segera. Dikatakannya,tingkat kesehatan dasar masyarakat di Provinsi Aceh masih terpuruk dan hunian rumah rumah tidak layak huni datanya masih memprihatinkan 250 ribu unit.

Artinya, persoalan tersebut tidak mampu diselesaikan Pemerintah Aceh sendiri tanpa adanya keikutsertaan semua pihak dalam membangun dan mengentaskan kemiskinan.

Pemerintah Aceh membutuhkan waktu sekitar 150 tahun untuk membangun, jika setiap tahunnya pembangunan rumah tidak layak huni dianggarkan sekitar 1.000 rumah.

Farhan Hamid yang Anggota DPD-RI asal Aceh ini, juga menyarankan Pemprov Aceh dapat menjadi fasilitator dengan melibatkan para pengusaha dan orang-orang kaya untuk ambil bagian dalam mengurangi beban pemerintah, yakni membangun rumah layak huni bagi warga miskin di provinsi berpenduduk 4,6 juta jiwa itu.

Ia optimistis dengan membangun kesadaran bagi setiap masyarakat yang memiliki kemampuan dan kekayaan upaya mengentaskan kemiskinan di Aceh dapat dilakukan dalam waktu yang tidak terlalu lama. "Aceh juga memiliki banyak potensi Sumber Daya Alam yang dapat dikembangkan sebagai upaya menjehaterakan masyarakat di masa mendatang," tandasnya. (mhd)



Sumber : http://www.analisadaily.com/index.php?option=com_content&view=article&id=98468:aceh-butuh-banyak-industri-untuk-kurangi-kemiskinan&catid=42:nad&Itemid=112

0 komentar:

Posting Komentar